Iblis la’natullah
Iblis adalah Jenderal atau
Panglima Besar dari semua kejahatan dan perilaku buruk yang dikerjakan manusia,
Ia sudah hadir didunia ini sejak zaman nabi Adam dan akan tetap hidup sampai
hari kiamat. Ia mengerahkan pasukannya yang terdiri atas balatentara syetan
dari golongan Jin dan manusia untuk menyebar bencana dan kemaksiatan dimuka
bumi. Iblis memiliki dendam
turun temurun terhadap anak cucu Adam sebagaimana disebutkan
dalam surat Al Israk ayat 62-64
Dia (iblis) berkata: “Terangkanlah kepadaku
inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau
memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku
sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil”.63- Tuhan berfirman:
“Pergilah, barang siapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya
neraka Jahanam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup. 64-
Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan
kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki
dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah
mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan
belaka. ( Israak 62-64)
Mahluk Jin
Jin adalah mahluk Ruh yang
dijadikan Allah dari api . Iblis adalah salah satu dari golongan Jin ini,
sebagaimana dijelaskan Allah dalam surat Kahfi ayat 50
50- Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada
para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam”, maka sujudlah mereka kecuali
iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah
Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin
selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu
sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang lalim. (Kahfi 50)
Dalam kehidupan sehari hari
kita bercampur gaul dengan mahluk Jin ini tanpa kita sadari, karena kita tidak
bisa melihat mereka dengan kasat mata. Jin juga berbangsa dan bergolongan
seperti manusia, diantara mereka ada yang baik , soleh dan ada pula yang jahat
dan kufur pada Allah sebagaimana dijelaskan dalam surat Jin ayat 11
Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang
yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah
kami menempuh jalan yang berbeda-beda. (Jin 11)
Biasanya Jin membentuk koloni
dan menetap ditempat yang tidak dihuni manusia seperti Rimba belantara, lautan,
Gurun pasir, pulau kosong, rumah atu bangunan kosong, sungai, pantai yang
sunyi, Gua dan lubang ditanah, Pohon besar dan lain sebagainya. Diantara Jin
ini ada juga yang tinggal bersama manusia di kota, perumahan , pasar dan lain
sebagainya.
Kadang kala terjadi juga
keributan dan perseteruan antara golongan Jin dan manusia karena sesuatu dan
lain hal. Ada sekelompok Jin yang tidak senang karena tempat tinggal mereka
yang berupa pohon besar atau bangunan tua dibongkar oleh manusia.
Kelompok Jin yang habitatnya terganggu akan menyerang dan merasuk kedalam tubuh
manusia membuat keributan berupa kesurupan masal disekolah, pabrik atau tempat
umum lainnya.
Diantara manusia ada juga yang
berkongsi dan minta pertolongan pada Jin untuk tujuan tertentu, misalnya
untuk mendapat kekayaan, menyerang atau menyakiti orang yang tidak disenangi,
melakukan sihir, santet, tenung dan lain sebagainya.
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di
antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin,
maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Jin 6)
Gangguan Jin pada manusia ada
yang dilakukan karena permintaan seseorang , ada pula yang dilakukan karena
merasa habitatnya terganggu, karena itu Rasulullah melarang umat Islam untuk
membuang air kecil dilubang dan tempat yang mungkin didiami Jin.
Banyak orang yang meyakini
bahwa jin bisa melakukan perbuatan luar biasa yang tidak bisa dilakukan
manusia. Hal tersebut menarik hati sekelompok orang untuk bekerja sama dan
minta bantuan Jin untuk melaksanakan maksud dan tujuannya. Dizaman dahulu Nabi
Sulaiman memanfaatkan Jin untuk mengerjakan pekerjaan berat seperti membangun
gedung, menyelam mengambil mutiara dan perhiasan dari dalam laut. Namun
sebenarnya orang yang bertakwa memiliki kekuatan yang jauh lebih dahsyat
dari Jin ini sebagaimana dikisahkan dalam surat An Naml 38-40
Berkata Sulaiman: “Hai pembesar-pembesar,
siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku
sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri”.39-
Berkata `Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: “Aku akan datang kepadamu
dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat
dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat
dipercaya”.40- Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: “Aku
akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala
Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, ia pun berkata: “Ini
termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau
mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barang siapa yang bersyukur maka
sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barang siapa
yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”. ( An Naml
38-40)
Jin Ifrit mengatakan
bahwa ia bisa membawa singgasana Ratu Bilqis dari Yaman ke Palestina sebelum
nabi Sulaiman berdiri dari duduknya, namun seorang yang mendapat Ilmu dari
Allah telah mendahuluinya dengan memindahkan singgasana itu hanya dalam sekejap
mata saja. Ini menunjukan bahwa Allah memberi kemampuan yang lebih besar kepada
orang yang bertakwa kepadaNya. Pada kenyataannya seluruh Jin dimasa itu
juga tunduk dalam kekuasaan nabi sulaiman sebagai raja dimasa itu.
Kehidup Jin sama seperti
manusia berbangsa, suku, kelompok dan golongan. Jin mempunyai kewajiban sama
seperti manusia, mereka juga akan diminta pertanggungan jawab atas perbuatan
mereka kelak diakhirat. Jin yang taat patuh pada Allah akan masuk kedalam
syurga sedangkan Jin yang membangkang akan dimasukan kedalam Neraka jahanam. Al
Qur’an menjelaskan ini dalam beberapa ayat sebagai berikut:
Hai golongan jin dan manusia, apakah belum
datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan
kepadamu ayat-ayat Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu
dengan hari ini? Mereka berkata: “Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri”,
kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka
sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.(Al An Aam 130)
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka
Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar
(ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih
sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Al A’raaf 179)
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah-Ku.(Adz Dzariyat 56)
Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang
sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum
mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh
jin. (Ar
Rahman 56)
Diantara Jin juga ada yang
mempelajari Qur’an dan menyampaikan dakwah bagi kalangan mereka, sebagaimana
disebutkan dalam surat Al Ahqaf 29.
Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan
jin kepadamu yang mendengarkan Al Qur’an, maka tatkala mereka menghadiri
pembacaan (nya) lalu mereka berkata: “Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)”.
Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi
peringatan. (Al Ahqaf 29)
Dalam keadaan tertentu Jin
bisa masuk kedalam tubuh manusia dan mengendalikan gerak tubuh manusia sesuai
keinginannya. Ia berbicara dengan bahasa dan gaya yang dimiliki Jin tersebut,
sehingga adakalanya orang yang dimasuki Jin tersebut berbicara dalam bahasa
China, Arab, Batak, atau sunda padahal dalam keadaan sehari hari orang yang
dimasuki Jin itu tidak bisa bahasa tersebut. Jin yang masuk kedalam tubuh
seseorang ini sering mengaku sebagai neneknya yang telah meninggal , ia
menirukan cara bicara dan gerak gerik neneknya itu sehingga keluarga orang yang
kemasukan Jin itu akan mempercayainya. Ada juga Jin yang mengaku sebagai salah
seorang Wali songo, ulama terkenal dan lain sebaginya.
Syetan dan balatentaranya
Syetan adalah balatentara
Iblis yang ditugaskan untuk menghasung dan menyesatkan manusia dari jalan yang
lurus. Syetan ini ada dua macam yaitu syetan dari golongan Jin yang tidak bisa
dilihat oleh penglihatan mata dan syetan dari golongan manusia yang bisa
dilihat dengan kasat mata.
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi
itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin,
sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan
yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu menghendaki,
niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang
mereka ada-adakan. (Al An Aam 112)
Dibawah perintah Panglima
tertingginya Iblis yang tetap hidup sampai hari kiamat nanti , syetan dan
balatentaranya terus berjuang setiap saat untuk menyesatkan manusia dari jalan
Allah yang lurus. Syetan memperlihatkan indah semua perbuatan manusia yang
buruk dan memperlihatkan buruk semua perbuatan yang baik. Orang yang telah
disesatkan syetan merasa bahwa ia berada pada jalan yang benar , ia tidak
menyadari bahwa ia telah ditipu dan disesatkan syetan dari jalan yang benar.
Dalam usahanya menyesatkan
manusia syetan membagi manusia menjadi tiga kelompok:
- Kelompok orang yang maksiat, yaitu orang yang tidak percaya pada Allah dan kehidupan akhirat. Seluruh hidupnya hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan syahwat dan hawa nafsunya. Iblis mengatakan padas balatentaranya:” Tinggalkanlah orang itu, kalian tidak perlu membuang tenaga untuk menipu dan menyesatkan mereka, karena ia lebih sesat dari kita. Mereka tidak percaya pada Allah dan kehidupan akhirat sedang kita masih percaya pada Allah dan kehidupan akihirat.
- Kelompok orang bertakwa, yaitu orang yang percaya pada Allah dan kehidupan akhirat serta selalu berusaha untuk tetap istiqomah pada jalanNya yang lurus. Iblis mengatakan pada balatentaranya:”Tinggalkanlah orang itu, kalian tidak perlu membuang tenaga untuk menyesatkan orang itu, karena mereka dijaga dan dilindungi Allah dari tipu daya kita. Allah telah menjamin mereka bahwa kita tidak akan bisa menyesatkan mereka”
- Kelompok orang awam, yaitu orang yang selalu ragu kadang iman kadang tidak. Iblis mengatakan pada balatentaranya:” Datangilah mereka dari segala penjuru, jangan beri kesempatan pada mereka walau hanya sedetik untuk mengingat Allah, janjikan kepada mereka njanji indah dan muluk, perserikatkan hati mereka dengan harta dan anak anak, dorong mereka untuk melakukan perbuatan maksiat dan durhaka pada Allah, jadikan mereka teman kita didalam neraka jahanam kelak”
Dalam Qur’an banyak sekali
peringatan Allah agar kita jangan mendengar dan mengikuti bisikan syetan yang
selalu muncul didalam hati dan fikiran kita. Syetan hanya mengajak dan
mendorong manusia untuk mengerjakan pekerjaan maksiat dan durhaka pada Allah.
Supaya tidak mudah tetipu dan termakan bujuk rayu syetan Allah
memerintahkan orang yang beriman agar selalu berlindung pada Allah dari
tipu daya dan bujuk rayu syetan yang menyesatkan.
Syetan tidak mempunyai
kekuatan untuk mempengaruhi orang yang beriman dan bertawakal pada Allah,
syetan hanya mampu menguasai dan mengendalikan orang yang mengambilnya sebagai
pemimpin dan menjadikannya sebagai sekutu Allah sebagaimana disebutkan dalam
surat an Nahl ayat 99-100.
Sesungguhnya setan ini tidak ada kekuasaannya
atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. 100- Sesungguhnya
kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin
dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. (An Nahl 99-100)