Adam Weishaupt, pendiri Illuminati Bavaria.
Illuminati (bentuk
plural dari bahasa Latin illuminatus, "tercerahkan") adalah nama yang diberikan
kepada beberapa kelompok, baik yang nyata (historis) maupun fiktif. Secara
historis, nama ini merujuk pada Illuminati
Bavaria, sebuah kelompok rahasia
pada Zaman Pencerahan yang
didirikan pada tanggal 1 Mei tahun 1776.
Sejak
diterbitkannya karya fiksi ilmiah postmodern berjudul The Illuminatus! Trilogy (1975-7) karya Robert Shea
dan Robert Anton
Wilson, nama Illuminati
menjadi banyak digunakan untuk menunjukkan organisasi persekongkolan yang
dipercaya mendalangi dan mengendalikan berbagai peristiwa di dunia melalui pemerintah dan korporasi untuk mendirikan Tatanan Dunia
Baru. Dalam konteks ini, Illuminati
biasanya digambarkan sebagai versi modern atau keberlanjutan dari Illuminati Bavaria.
Sejarah
Gerakan ini
didirikan pada tanggal 1 Mei 1776 di Ingolstadt (Bavaria Atas)
dengan nama Ordo Illuminati,
dengan anggota awalnya sebanyak lima orang, dan dipelopori oleh Adam Weishaupt (m. 1830) yang Yesuit.
Dia adalah profesor hukum kanon di Universitas
Ingolstadt. Kelompok ini terdiri dari para pemikir bebas sebagai perwujudan Pencerahan dan nampaknya mencontoh Freemason.[4] Anggota Illuminati melakukan sumpah rahasia dan
berikrar untuk mengabdi kepada atasan mereka. Anggotanya dibagi menjadi tiga
kelas, masing-masing dengan beberapa tingkatan, dan banyak cabang Illuminati
menarik anggota dari loji Mason yang sudah ada.
Pada awalnya
Weishaupt berencana bahwa kelompok itu akan dinamai
"Perfectibilists". Kelompok itu juga disebut Illuminati
Bavaria dan ideologinya disebut "Illuminisme". Banyak intelektualis
dan politisi progresif terkenal yang menjadi anngotanya, termasuk Ferdinand dari Brunswick dan diplomat Xavier von Zwack,
yang menjadi orang kedua di organisasi. Organisasi ini memiliki cabang di
banyak negara di Eropa. Dilaporkan bahwa ada sekitar 2.000 anggota dalam kurun
waktu 10 tahun. Organisasi ini juga menarik kalangan sastrawan semacam Johann Wolfgang von Goethe
dan Johann Gottfried Herder,
serta para duke yang berkuasa di Gotha
and Weimar.
Pada tahun
1777 Karl Theodor menjadi penguasa Bavaria. Dia adalah seorang
pendukung Despotisme
Tercerahkan dan pemerintahannya melarang segala bentuk kelompok rahasia
termasuk Illuminati. Perpecahan dan kepanikan Internal terjadi di dalam
Illuminati sebelum akhirnya kelompok ini mengalami pembubaran, yang dipengaruhi
oleh Dekrit Sekular
yang dikeluarkan oleh pemerintah Bavaria. Dekrit pada tanggal 2 Maret 1785
tersebut "nampaknya menjadi pukulan mematikan bagi Illuminati di
Bavaria." Weishaupt sendiri membawa kabur dokumen dan korespondensi
internal Illuminati, namun kemudian berhasil diambil pada tahun 1786 dan 1787,
lalu dipublikasikan oleh pemerintah pada tahun 1787. Rumah Von
Zwack digeledah untuk mencari lebih banyak dokumen mengenai kelompok tersebut.
Illuminati modern
Beberapa
kelompok persaudaraan modern mengklaim sebagai "pewaris" Illuminati
Bavaria dan telah secara terang-terangan menggunakan nama
"Illuminati" dalam pelaksanaan ritus mereka. Beberapa, misalnya
banyak kelompok yang menyebut diri mereka sebagai "Ordo Illuminati",
menggunakan nama itu secara langsung dalam organsiasi mereka, misalnya Ordo Templi Orientis,
menggunakan nama "Illuminati" sebagai tingkatan inisiasi dalam
organisasi mereka.
Teori persekongkolan
Barruel dan Robison
Antara tahun
1797 dan 1798 Memoirs Illustrating the History of Jacobinism karya Augustin Barruel
dan Proofs of a Conspiracy
karya John Robison memengemukakan teori bahwa Illuminati terus
bertahan dan melaksanakan persekongkolan internasional yang masih berlangsung.
Mereka mengklaim bahwa Illuminati merupakan dalang di balik Revolusi Prancis. Kedua buku itu sangat populer, terus dicetak
ulang dan dikutip oleh banyak buku lainnya (misalnya oleh Proofs of the Real Existence, and Dangerous
Tendency, Of Illuminism karya Pendeta Seth Payson,
diterbitkan pada tahun 1802). beberapa tanggapan terhadap karya tersebut
bersifat kritis, contohnya On the
Influence Attributed to Philosophers, Free-Masons, and to the Illuminati on the
Revolution of France karya Jean-Joseph
Mounier.
Karya-karya
Barruel dan Robison juga memberikan pengaruh di Amerika Serikat. Di New England, pendeta Jedidiah Morse
dan beberapa lainnya berkhotbah menentang Illuminati. Khotbah mereka dicetak
dan berita tentang itu masuk ke surat kabar. Pada dekade awal tahun 1800-an,
masalah tersebut mulai tak lagi mendapat banyak perhatian, meskipun mengalami
kebangkitan selama Gerakan
Anti-Mason pada tahun 1820-an dan 1830-an.
Masa modern
Ketertarikan
terhadap Iluminati pada masa sekarang berawal dari diterbitkannya The
Illuminatus! Trilogy, sebuah karya fiksi ilmiah postmodern yang ceritanya menampilkan Illuminati sebagai
penguasa dunia. Para penulis seperti Mark Dice, David Icke,
Texe Marrs,
Ryan Burke, Jüri Lina dan Morgan Gricar berpendapat bahwa Illuminati Bavaria
terus bertahan, bahkan mungkin hingga saat ini. Banyak dari teori tersebut
mengemukakan bahwa banyak kejadian di dunia dikendalikan dan dimanipulasi oleh kelompok rahasia
yang menyebut diri mereka sebagai Illuminati. Para penganut teori persekongkolan
mengklaim bahwa banyak orang terkenal yang menjadi anggota Illuminati. Presiden
Amerika Serikat sering menjadi sasaran yang umum untuk klaim semacam itu.
Tokoh penting
dalam gerakan teori persekongkolan, Myron Fagan,
berusaha mencari bukti-bukti bahwa banyak peristiwa bersejarah, mulai dari Pertempuran Waterloo, Revolusi Prancis, sampai pembunuhan president John F. Kennedy, semuanya didalangi oleh Illuminati.
Budaya populer
Novel
Illuminati
sering digambarkan dalam novel-novel terkenal, seperti Illuminatus!
Trilogy oleh Robert Shea
dan Robert Anton
Wilson; juga Foucault's
Pendulum karya Umberto Eco; serta Angels and Demons buatan Dan Brown. Para penulis ini tidak menggunakan sumber-sumber
serius yang memberikan informasi historis mengenai Illuminati, dan lebih
berdasarkan pada teori konspirasi yang membicarakan mengenai Illuminati,
sehingga Illuminati digambarkan sebagai kelompok jahat atau konspirator yang
misterius dan kejam atau mereka digambarkan sebagai orang-orang tercerahkan
yang berusaha melindungi dunia dari kejahatab. Informasi spekulatif ini
seringkali dianggap benar. Pada kenyataannya, baik Galileo Galilei (1564-1642) ataupun Bernini (1598-1680)
bukanlah anggota Illuminati, seperti diceritakan dalam novel Dan Brown, dan
ceritanya mengenai tradisi seratus tahu druid
Kelt, pembunuh gelap, dan Templar, yang berusaha menemukan "umbilicus
telluris" (Templat:Etymology),
seluruhnya fiktif.